Selasa, 01 September 2009

Osteoporosis

Masalah osteroporosis memang masalah yang penting. Sekitar 13-18 persen wanita berusia 50 tahun mengalami osteoporosis. Laki-laki lebih jarang, hanya 3-6 persen untuk laki-laki berusia 50 tahun atau lebih. Sedangkan jumlah wanita yang osteopenia (derajat lebih ringan dari osteoporosis) jauh lebih banyak, 37-50 persen wanita mengalaminya.

Osteoporosis menyebabkan massa atau densitas tulang berkurang, sehingga mudah patah. Di Amerika, ada empat sampai enam juta wanita dengan osteoporosis, sedangkan laki-laki satu sampai dua juta. Konsekuensi atau dampak buruk dari osteoporosis adalah tulang yang rapuh, keropos sehingga mudah. Satu dari wanita usia 50 tahun atau lebih akan mengalami patah tulang dalam kehidupannya, sedangkan pada laki-laki satu di antara delapan orang. Patah tulang dapat terjadi di tulang mana saja, namun patah tulang panggul (HIP) merupakan dampak yang paling serius.

Serius, karena angka kematian tinggi pada pasien patah tulang panggul. Di negara maju seperti Amerika saja, 24 persen pasien meninggal, setahun setelah patah tulang. Patah tulang panggul juga sering menyebabkan cacat, sekitar 50 persen harus memakai alat bantu untuk bisa berjalan. Bagaimana mencegah osteoporosis? Mencegah lebih baik daripada mengobati dan untuk osteoporosis sebaiknya pencegahan dimulai sejak kecil. Olahraga atau berjalan cepat setiap hari selama setengah jam, hindari rokok dan alkohol, memperbaiki nutrisi, khususnya kita perlu makanan yang mengandung banyak kalsium dan vitamin D.

Dengan cara tersebut, akan tercapai massa tulang (kepadatan tulang) yang bagus sewaktu usia dewasa muda dan terbukti dapat memperlambat proses osteoporosis, artinya osteoporosis muncul pada usia yang lebih lanjut. Apakah berarti upaya pencegahan pada usia lanjut tidak ada gunanya? Upaya yang sama untuk pencegahan osteoporosis seperti diterangkan di atas, ternyata masih ada gunanya untuk usia lanjut, bahkan juga berguna untuk yang telanjur mengalami patah tulang.

Memang, masalah tulang ini perlu lebih mendapat perhatian pada wanita, khususnya setelah menopause, karena tulang secara bertahap mengalami kekeroposan sebesar 2-4 persen setiap tahun. Bila kita secara teratur mengikuti senam jantung sehat dan berjalan cepat setengah jam sehari dan mengonsumsi buah dan sayur , sebetulnya tidak usah khawatir. Anda tidak harus minum susu tinggi kalsium. Sumber kalsium bisa kita dapatkan dari bahan makanan yang lain dan susu biasa sebetulnya kadar kalsiumnya sudah mencukupi.

Bila kadar kolesterol agak tinggi atau belum periksa kadar kolesterol darah, ada baiknya minum susu yang rendah lemak. Untuk mengetahui apakah tulang kita sudah osteoporosis atau pada tahap awal osteoporosis (osteopenia), dokter biasanya memeriksa densitas tulang kita dengan pemeriksaan BMD. Pemeriksaan tulang yang relatif sederhana. Untuk usia di atas 65 tahun amat dianjurkan, untuk usia 40 tahun ketas boleh saja check-up, termasuk pemeriksaan BMD. Ada baiknya konsultasi dulu dengan dokter keluarga Anda.

Patah tulang yang paling sering ditemukan akibat osteoporosis adalah patah tulang vertebra atau tulang punggung. Sekitar 40 persen perempuan dan 25 persen laki-laki akan mengalami patah tulang punggung dalam kehidupan mereka. Untuk perempuan, angka kejadian sekitar 6 persen untuk usia 50-59 tahun, dan 75 persen pada usia 90 tahun ke atas.

Namun, sebagian besar patah tulang punggung hanya menyebabkan keluhan ringan dan tidak terdiagnosis. Sekitar 33 persen menyebabkan gejala yang lebih berat dan karena itu terdiagnosis, 8 persen harus rawat inap dan sekitar 2 persen memerlukan perawatan jangka panjang. Gejala utamanya adalah nyeri pinggang. Keluhan lain adalah nyeri sewaktu membungkuk, sewaktu tangan meraih tinggi atau sewaktu berjalan. Perubahan yang tampak dari luar adalah, pasien tampak lebih pendek dari sebelumnya dan bongkok.

Dapat disimpulkan, tubuh tidak semata-mata memerlukan susu yang diperkaya kalsium, tetapi kalau kepingin, ya tentu saja boleh minum. Susu biasa atau susu rendah lemak sudah cukup mengandung kalsium. Pada usia 40 keatas, apalagi kalau kadar kolesterol belum diperiksa, sebaiknya minum susu rendah lemak. Check-up untuk menentukan ada tidaknya osteoporosis boleh dikerjakan. Kebiasaan hidup yang baik, senam jantung, berjalan cepat, makan sayur dan buah setiap hari perlu dilanjutkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar