Sabtu, 03 Juli 2010

SEPUTAR ALTERNATOR

Sistem pengisian mempunyai 3 komponen penting yakni Aki, Alternator dan Regulator.

Alternator ini berfungsi bersama sama dengan Aki untuk menghasilkan listrik ketika mesin dihidupkan.

Hasil yang dihasilkan oleh alternator adalah tegangan AC
Yang kemudian dikonversi/diubah menjadi tegangan DC.


 
RANGKAIAN SISTEM PENGISISAN

Ke empat kabel ( soket ) dihubungkan dengan alternator di sepanjang rangkaian kelistrikan.

“B” adalah kabel output alternator yang mensuplai langsung ke aki.
“IG” adalah indikator kontak yang ada dialternator.
“S” digunakan oleh regulator untuk mengatur strum pengisian ke aki.
“L” adalah kabel yang digunakan oleh regulator untuk indikator lampu ( CHG ).

IDENTITAS TERMINAL ALTERNATOR
“S” Terminal indikator Voltase aki.
“IG” Terminal indikator strum kontak.
“L” Terminal lampu indikator.
“B” Terminal Output Alternator.
“F” Terminal tegangan langsung ( bypass ).




ALTERNATOR ASSY

Alternator terdiri dari :
Gabungan kutub magnet yang dinamakan Rotor.
Gulungan kawat magnet yang dinamakan stator.
Rangkaian dioda yang dinamakan rectifier.
Alat pengatur voltase yang dinamakan regulator.
Dua kipas dalam ( internal Fan) untuk menghasilkan sirkulasi udara.

MODEL ALTERNATOR

Kebanyakan alternator menpunyai regulator yang berada didalamnya ( IC built In), dan tipe yang lama mempunyai regulator diluar.

Tidak seperti model yang lama, Tipe ini dapat dengan mudah diperbaiki dengan Membuka tutup bagian atasnya.





POLI ALTERNATOR

Poli alternator diikat/dikencangkan ke bagian sumbu rotor.
Tipe poli tunggal atau poli PK dapat digunakan.

Alternator tipe ini tidak mempunyai kipas luar yang menjadi bagian dari polinya.

Tidak seperti jenis alternator lama yang menggunakan kipas luar untuk pendinginan, alternator ini mempunyai 2 kipas dalam untuk sirkulasi udara pendingin.

BAGIAN DALAM ALTERNATOR

Jika bagian atas altenator dibuka :
Regulator yang mengontrol tegangan output alternator.
Carbon Brush yang menempel dengan bagian atas rotor
( Slip Ring).

Rangkaian dioda (rectifier) yang mengkonversi (mengubah) voltase AC menjadi voltase DC.
Slip Ring (bagian dari rotor) dihubungkan dengan setiap dari Field winding.

CARBON BRUSH

Dua slip ring yang berada di setiap bagian atas rotor.
Slip ring dihubungkan dengan field winding dimana carbon brush dapat bergerak, dan ketika arus mengalir melalui field winding lewat slip ring, akan ada arus magnet disekitar rotor.

2 buah arang yang diposisikan sejajar yang akan menempel dengan slip ring.

Carbon brush disolder atau Diikat dengan baut.

IC REGULATOR

Regulator adalah otak dari sistem pengisian.
Regulator mengatur keduanya baik itu voltase aki dan voltase stator, dan tergantung dari kecepatan putaran mesin, regulator akan mengatur kemampuan kumparan rotor untuk menghasilkan output Alternator.

Regulator dapat diganti baik itu internal regulator atau eksternal.
Dewasa ini rata rata semuanya sudah memakai internal regulator.

DIODE RECTIFIER

Rangkaian Dioda bertanggung jawab atas konversinya tegangan AC ke tegangan DC.
6 atau 8 diode digunakan untuk mengubah tegangan stator AC ke tegangan DC.
Setengah dari diode tersebut digunakan dalam kutub positif dan setengahnya lagi dalam kutub negatif.

 BAGIAN DALAM ALTERNATOR

Rotor yang diantaranya terdiri dari kutub kutub magnet yang berputar mengelilingi didalam stator. Putaran Rotor menciptakan arus magnet disekelilingnya.

Gulungan (stator) mengembangkan tegangan yang dikarenakan magnet yang berputar maka arus akan diinduksi melalui terminal stator.

RANGKAIAN ROTOR

Rotor terdiri dari kutub kutub magnet, inti field winding dan slip ring.
Beberapa model/tipe termasuk mensupport lahar dan satu atau dua kipas didalamnya.
Rotor digerakkan atau diputar didalam alternator dengan putaran tali kipas mesin.
Rotor yang terdiri kutub kutub magnet, field winding, dan Slip ring, bagian bagian ini padat bersambungan pada sumbu rotor, field winding dihubungkan kepada slip ring dimana carbon brush dapat bergerak.
Ada dua lahar yang terdapat dirotor, satu di bagian bawah slip ring, dan satunya berada dibagian atas sumbu rotor.

Field Winding Rotor Menciptakan lapangan magnet yang disebabkan oleh arus yang mengalir melewati slip ring.

Magnet tersebut disatu disisi menjadi kutub selatan, dan disisi lain menjadi kutub utara.

HUBUNGAN STATOR - ROTOR

Hubungan putaran rotor berputar didalam stator :
Arus magnet alternator yang berasal dari dari putaran rotor menginduksi tegangan kepada stator.

Kekuatan dan kecepatan dari putaran arus magnet yang dihasilkan rotor akan berakibat terhadap tegangan induksi kepada stator.
Stator mempunyai 3 fase gulungan yang diisolasi kepada stator, gulungan tersebut terhubung antara satu dengan yang lainnya.

Setiap fase ditempatkan diposisi yang berbeda dibandingkan dengan yang lain.
Gulungan yang diisolasi itu menghasilkan medan magnet.






RANGKAIAN DIODE - RECTIFIER

Diode digunakan sebagai penyearah tegangan.
Diode mengubah tegangan AC menjadi tegangan DC sehingga aki menerima listrik yang benar.

 


PENGATUR TEGANGAN

Regulator akan mengatur tingkat / level sistem pengisian tegangan.
Ketika sistem pengisian tegangan dibawah dari yang ditentukan, regulator akan meningkatkan arus listrik tegangan, yang akan berakibat terciptanya arus magnet yang kuat, hasilnya akan meningkatnya output alternator.

Ketika sistem pengisisan tegangan diatas yang ditentukan, regulator akan menurunkan arus listrik tegangan, dan membuat arus magnet menjadi lemah, hasilnya output alternator yang semakin Kecil.
Regulator mengatur tegangan aki, dan juga mengatur arus yang mengalir ke rangkaian rotor.
Rangkaian rotor menghasilkan arus magnet.
Tegangan yang dihasilkan diinduksi di stator.
Rangkaian rectifier mengubah tegangan stator AC menjadi tegangan DC yang digerakkan ole putaran mesin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar