(Menarik tunai melalui ATM tak hanya memudahkan Anda belanja dan menjadi konsumtif, Anda pun bisa menjadi korban pembobolan melalui pencurian pin.)
KOMPAS.com - Ya, di satu sisi, sulit membayangkan hidup tanpa mesin anjungan tunai mandiri (automated teller machine/ATM). Seperti dikenang kembali oleh kontributor eHow.com, Tom O’Connell, dulu—sebelum ATM digunakan luas—nasabah bank harus antre untuk menarik uang belanja. Ada permen yang bisa diambil setelah transaksi usai, ya, hitung-hitung sekadar kompensasi kecil setelah lama menunggu.
Kini, mesin ATM telah membuat nasabah bisa melakukan transaksi perbankan—menarik tunai, mengirim dana—dengan praktis dari berbagai penjuru dunia. Namun, seiring dengan kemudahan yang diperoleh, ATM juga dihadapkan pada tantangan baru. Ini, misalnya saja, bisa dianalogikan dengan pemanfaatan komputer. Di balik kemudahan yang diberikan, penggunaan komputer juga dari waktu ke waktu dihadapkan pada ancaman virus.
Sekilas riwayat
Sebagaimana pada penemuan teknologi lain, penemuan ATM juga didasarkan pada karya sejumlah penemu. Di sini kita harus menyebut sedikitnya tiga nama, yakni Luther Simjian, John Shepherd-Barron, dan Don Wetzel.
Seperti ditulis Mary Bellis di About.com, pada tahun 1939 Simjian mematenkan satu prototipe awal ATM yang kemudian terbukti kurang sukses. Ada juga yang berpendapat, orang Skotlandia bernama James Goodfellow adalah pemegang paten paling awal (1966) ATM modern dan John D White (dari Docutel) di Amerika Serikat juga sering disebut sebagai penemu desain ATM tegak mandiri (free standing) pertama.
Tahun 1967, John Shepherd-Barron menemukan dan memasang sebuah ATM di satu Bank Barclays di London. Setahun kemudian (1968), Don Wetzel menemukan ATM buatan Amerika. ATM baru menjadi bagian penting perbankan mulai dekade 1980-an.
Mesin ”lubang di tembok”
Dari kilasan riwayat di atas, orang mengakui Simjian adalah sosok yang mendapat ide untuk menciptakan apa yang disebut sebagai ”mesin lubang di tembok” yang memungkinkan nasabah melakukan transaksi finansial.
Pada tahun 1939, Simjian mengajukan 20 paten terkait dengan penemuan ATM dan melakukan uji coba lapangan terhadap mesin temuannya di bank yang kini dikenal sebagai Citicorp. Hanya saja, setelah enam bulan, bank tempat uji coba melaporkan bahwa yang tertarik pada mesin itu sedikit saja sehingga penggunaannya pun dihentikan.
Riwayat hidup Luther Simjian (1905-1997) juga tak kalah menarik. Penemu kelahiran Turki, 28 Januari 1905, ini belajar ilmu kedokteran, tetapi yang jadi minat sepanjang hidupnya adalah fotografi. Tahun 1934, Simjian pindah ke New York.
Kini, Simjian dikenal sebagai penemu Bankmatic ATM meski penemuan besar pertamanya yang bernilai komersial adalah terkait dengan kamera.
ATM modern
Dari riwayat di atas kita tahu bahwa lebih dari seperempat abad setelah kegagalan mesin Simjian, muncul mesin yang dipelopori oleh John Shepherd-Barron yang kemudian dianugerahi bintang Order of the British Empire tahun 2005. Mesin ini menerima voucher sekali pakai dan mengeluarkan amplop yang berisi uang 10 pound.
Adapun nomor pengenal diri (personal identification number/PIN) yang kita kenal sekarang ini mulai muncul pada karya James Goodfellow. PIN dimaksudkan untuk membatasi akses ke akun nasabah. Sebelum tiba pada PIN, Goodfellow sempat menjajaki metode identifikasi lain, termasuk sidik jari, pengenalan suara, dan pola retina (Melihat riwayat ini, PIN menjadi pilihan. Namun, kini PIN justru dilihat sebagai salah satu titik rawan).
Lalu apa sumbangan Donald Wetzel? Ahli dari Docutel Corp yang berbasis di Texas ini mengembangkan ATM berjaringan pertama, yang dikenal sebagai Docuteller, tahun 1968. Tahun 1969, Chemical Bank of New York mulai menggunakan teknologi ini, yang lalu dipatenkan pada tahun 1973.
Apabila tahun 2006 sudah 1,5 juta mesin ATM digunakan di seluruh dunia, kini—dengan industri perbankan yang makin meluas—dipastikan jumlah ATM sudah meningkat pesat.
Hanya saja, meluasnya penggunaan ATM disertai pula dengan berkembangnya kejahatan. Pembajakan identitas nasabah yang dikenal dengan skimming, oleh pakar pencurian identitas, Robert Siciliano, dalam artikelnya (9/9/2009, Goodreads Inc) menjadi salah satu kejahatan dalam industri keuangan yang berkembang paling cepat. Laporan Asosiasi Industri ATM melaporkan, di seluruh dunia setiap tahunnya ada kehilangan senilai 1 miliar dollar AS dari penyalahgunaan kartu kredit dan kejahatan elektronik terkait dengan ATM.
Skimming dapat terjadi melalui sejumlah cara. Yang paling umum adalah ketika penjaga toko mengambil kartu pelanggan dan menggeseknya dengan alat yang mengopi informasi dari lajur magnetik kartu. Pencuri juga bisa mengopi data pada kartu kosong atau kartu ”putih”.
Di ATM tanpa penjagaan, alat pencuri identitas ini bisa terpasang tanpa disadari oleh nasabah bank. Selain alat yang disebut skimmer ini, ada pula kamera tersembunyi.
Dialektika teknologi
Pada era yang diliputi pelbagai tantangan ini, pihak bank tentu saja wajib meningkatkan pengamanan ATM. Namun, di pihak nasabah, peningkatan kewaspadaan pun harus menjadi sikap baru.
Di ATM, nasabah harus mengamati apakah ada alat skimming yang biasanya menonjol (lebih besar sedikit) dari selot normal. Manakala melihat ada hal yang mencurigakan, nasabah sebaiknya mengurungkan penggunaan ATM dan melapor kepada otoritas terkait.
Sambil menunggu lahirnya kartu baru berteknologi cip yang lebih aman, yang sering disebut sebagai smart card, pengguna ATM kini dihadapkan pada tantangan baru. Tantangan ini muncul karena rupanya alat skimming dewasa ini dijual secara leluasa.
Inilah risiko pemanfaatan teknologi. Apakah dengan itu lalu orang harus kembali ke transaksi di era pra-ATM? Jawabnya tentu ”tidak”. Namun, sikap baru—saksama dan rajin membaca literatur untuk memahami cara pengamanan—harus menyertai pemanfaatan teknologi modern.
Setiap sesuatu yang kita lihat sekarang ini dahulunya belumlah ada, dahulu tidak ada manusia dan binatang, tidak ada tumbuh tumbuhan, tidak ada bumi matahari, bulan dan bintang. Dengan kudrat dan iradat-Nya, Allah lalu menciptakan segala apa yang ada dan kita lihat sekarang ini.
Kamis, 28 Januari 2010
Senin, 11 Januari 2010
Gerhana Matahari Cincin Di Awal Tahun 2010
Animasi GMC 15 Januari 2010
Untuk pengamat yang berada di Banda Aceh, gerhana dimulai pada sekitar pukul 13.40 WIB dan berakhir pada pukul 16.40 WIB. Luas daerah piringan Matahari yang tertutupi Bulan mencapai 46% pada saat maksimumnya, yaitu pada sekitar pukul 15.20 WIB. Jumlah tersebut jauh lebih besar daripada hasil pengamatan di Manado yang hanya menutupi 0,3% daerah piringan Matahari saja. Di bawah ini adalah animasi kenampakan gerhana Matahari dari 4 kota di Indonesia. Untuk melihat animasi kenampakan gerhana dari daerah lainnya, silakan kunjungi situs eclipse.org.uk.
Jumat, 08 Januari 2010
Lubang Hitam di Bima Sakti tidak Melahap Sebanyak Dugaan
WASHINGTON--MI: Gambar X-ray terbaru dari lubang hitam supermasif di pusat Bima Sakti telah membantu astronom mengetahui latar belakang lubang hitam menjadi kelaparan. Seperti kebanyakan galaksi spiral dan elips lain di alam semesta, Bima Sakti memiliki lubang hitam raksasa di intinya. Julukannya Sagitarius A*. Jarak Sagitarius A* sekitar 26.000 tahun cahaya dan memiliki massa empat juta kali dari matahari.
Gambar baru yang diambil oleh Observatorium X-ray Chandra NASA diungkapkan, Rabu (6/1), pada pertemuan American Astronomical Society ke-125. Ini menunjukkan emisi sinar-X dari bagian pusat galaksi sekitar 120 tahun cahaya. "Gambar-gambar itu tidak hanya menunjukkan betapa kayanya daerah ini, namun juga membantu memecahkan misteri mengapa lubang hitam tampaknya tidak melahap material sebanyak dugaan para ilmuwan," kata anggota tim Chandra Shcherbakov Romawi dari Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics.
Sejatinya, lubang hitam itu sendiri tidak terlihat. Kehadirannya dicatat oleh efek gravitasi terhadap materi sekitarnya dan oleh radiasi terang yang dihasilkan bahan yang begitu panas sebelum ditelan lubang hitam.
Dalam gambar Chandra, kelompok bintang di sekitar lubang hitam terlihat. Partikel bermuatan 'angin' dikeluarkan oleh bintang-bintang yang menghidupi lubang hitam. Para astronom telah menghitung bahwa lubang hitam mungkin hanya memakan sekitar 1 persen dari angin yang datang dari bintang-bintang ini. Satu persen sepertinya jumlah kecil. Tapi, jumlah gas kecil itupun--dengan menganggap itu sedang dikonsumsi--harus membuat lubang hitam tampak 100 kali lebih terang daripada yang sebenarnya.
Foto terbaru Chandra dengan model konsumsi lubang hitam yang diubah menunjukkan bahwa Bima Sakti lubang hitam hanya memakan sekitar 0,01 persen dari angin bintang di sekitarnya. "Jadi, lubang hitam benar-benar kelaparan," kata Shcherbakov.
Langganan:
Postingan (Atom)